MP Jakarta - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo meminta personel gabungan pengamanan Pilkada 2024 untuk memberikan ketegangan terhadap wilayah-wilayah yang termasuk kategori rawan.
Kapolri mengatakan persiapan harus dilakukan secara matang, bahkan penebalan pengamanan harus dilakukan jika diperlukan. Hal itu disampaikan Kapolri saat memberikan Arahan terkait Operasi Mantap Praja Semeru 2024 di Command Center Polda Jatim, Selasa (19/11/2024).
Operasi Mantap Praja Semeru 2024 merupakan operasi pengamanan pelaksanaan Pilkada 2024 di Jawa Timur. Total personel yang terlibat yakni 156.528 personel, terdiri dari Polri 27.384 personel, TNI 7.782 personel, Linmas 120.502 personel, dan Pemda 860 personel.
Ada 60.751 TPS yang akan digelar dalam Pilkada Jatim 2024. Rinciannya yaitu TPS kurang rawan sebanyak 59.931, 733 TPS rawan, dan 87 TPS sangat rawan.
Kapolri juga meminta ada penanganan cepat jika ada kejadian menonjol. Sebab hal itu akan terjadi pada situasi Kamtibmas dan mencegah konflik meluas.
“Hal lain yang menjadi atensi adalah pendistribusian logistik yang harus mengantisipasi perubahan cuaca sehingga bisa sampai di lokasi dengan baik,” ujar Kapolri.
Selain itu, Kapolri menyampaikan terima kasih kepada seluruh personel yang siap mengamankan Pilkada 2024.
Senada dengan Kapolri, Panglima TNI menyebut perlunya kewaspadaan perubahan alam yang tidak disebutkan. Ia juga meminta personel gabungan untuk menyiapkan situasi kontijensi dan menyiapkan TPS khusus jika terjadi bencana agar tidak menghambat pelaksanaan Pilkada.
Dalam kunjungannya hari ini, Kapolri melihat Command Center Polda Jatim terletak di lantai 6 Gedung Patuh Polda Jatim. Terdapat sejumlah fasilitas yang melengkapi command center sebagai berikut:
1. Call Center 110: Memantau berbagai jenis pengaduan, panggilan dan waktu respon panggilan dari masing-masing Polres di Polda Jatim.
2. Integrasi dengan Dishub Pemda: Integrasi dengan 400 unit CCTV Dishub Pemda Jawa Timur untuk melakukan pemantauan kondisi Kamtibmas;
3. Intelligent Media Management: Melakukan monitoring dan analisa terhadap isu-isu yang trending di media sosial.
4. Object Counting: Sistem CCTV dengan kemampuan mengenali objek dan menghitung kendaraan serta orang yang lewat;
5. Pengenalan Wajah: Sistem CCTV analisis pengenalan wajah yang terintegrasi dengan database Disdukcapil;
6. License Plate Recognition: Sistem CCTV analisis pengenalan pelat nomor kendaraan yang terintegrasi dengan database Samsat;
7. Komunikasi berbasis multimedia: Pemanfaatan Command Center untuk komunikasi gateway (Laporan melalui HT), Drone Monitoring dan Video Conference (***)