Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kepala Pelaksana BPBD Lamsel, Turun Langsung Tinjau Lokasi Banjir di Desa Tanjung Ratu

Rabu, 22 Januari 2025 | Rabu, Januari 22, 2025 WIB Last Updated 2025-01-22T13:44:20Z

 


MP Lamsel -- Proyek talud atau perkuatan tebing Sungai Way Tanjung Ratu oleh Pemerintah Provinsi Lampung jadi penyebab banjir di Perumahan Ratu Mutiara Indah, Desa Tanjung Ratu, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan.


Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Ariswandi saat melakukan penanganan dampak banjir di Perumahan Ratu Mutiara Indah, Dusun 1, Desa Tanjung Ratu, Kecamatan Katibung, Selasa (21/1/2025) malam.


"Sebetulnya memang banjir ini setiap tahun terjadi tapi tidak separah ini, kenapa? Setelah saya pelajari, ternyata ada kendala di pembangunan talud dari Provinsi (Lampung)," ujar Ariswandi, saat dikonfirmasi, Rabu (22/1/2025).


Bukan tanpa alasan, karena proyek talud tersebut bukannya melebarkan aliran sungai namun malah semakin menyempit. Akibatnya, curah hujan tak tertampung di aliran sungai dan meluap ke perumahan warga.


"Kita berharap memang yang harusnya aliran sungai lebar, tapi ini terpotong sehingga terjadi penyempitan. Dengan adanya penyempitan ini, tentunya air tidak tertampung lagi," sambung Ariswandi.


Menurut Ariswandi, agar luapan air sungai tak semakin meluas di tengah curah hujan yang sedang tinggi, mau tak mau pihak pengerja proyek talud harus mengembalikan lebar sungai seperti semula.


"Harapannya kepada pihak pemborong atau pihak yang sedang membangun proyek, nanti dibongkar lagi sesuaikan dengan alur yang ada. Sehingga masyarakat di sekitar sini rumahnya tidak terdampak begitu luas," tegasnya.


Disinggung mengenai rumah warga yang terdampak banjir, Ariswandi menyebut, ada puluhan rumah di Perumahan Ratu Mutiara Indah dikepung air sejak pukul 18.00 WIB, Selasa (21/1/2025) kemarin.


"Kalau saya tanya dengan warga sekitar 50 rumah yang terdampak banjir, dan memang ada beberapa rumah yang kosong karena ini adalah perumahan," urainya.


Sebagai langkah penanganan awal banjir tersebut, Ariswandi meminta warga agar mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.


"Mengingat situasi malam kita tidak tahu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi debit air semakin tinggi. Jadi harapan saya, seluruh warga masyarakat Perumahan Ratu Mutiara Indah agar mengungsi ke tempat yang aman dulu untuk sementara," pintanya.


Dari laporan sementara, sebagian warga mau mengungsi kerumah yang lebih aman atau kerabat terdekat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lampung Selatan bersama kepolisian dan warga yang masih bertahan, bergotong royong membersihkan rumah. Sekitar pukul 22.30 WIB, air berangsur surut.


"Sudah kita sisir dengan pak Bhabinkamtibmas, supaya bisa menjaga rumah-rumah warga yang sedang mengungsi. Diingatkan kepada aparatur desa, RT, agar betul-betul patroli ya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap warga yang sedang mengungsi," tutupnya 


Salah satu warga Perumahan Ratu Mutiara Indah, Leti membenarkan, jika proyek talud yang sedang berjalan malah memperparah luapan air sungai ke perumahan.


"Iya, kalau (proyek talud) itu bukan melebar malah menyempit," keluhnya.


Dari informasi yang dihimpun, proyek perkuatan tebing sungai di Desa Tanjung Ratu, Kecamatan Katibung, (samping Kantor Camat), menelan anggaran Rp586.800.000 bersumber dari APBD Provinsi Lampung tahun 2024.


Proyek itu, merupakan kegiatan dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung, yang dikerjakan oleh CV Martha Abdi Karya, selama 120 hari kalender. (*)

×
Berita Terbaru Update